Cinta Pertama Dan Terakhirku
Suatu hari ketika aku sedang duduk sendiri di halaman sekolah Amel datang menghampiriku dan mengajak ke kantin. Aku pun mau dan kita berdua ke kantin. Saat aku dan Amel sedang asyik bercanda di kantin tiba-tiba ada seorang cowok datang menghampiri kami berdua. Dan dia pun berkata:
“Hai, boleh ikutan gabung gx ??”
“Boleh kok Riz, duduk ajah !! jawab Amel”.
Aku pun berbisik ke telingan Amel dengan nada pelan, “Mel, kamu kenal cowok itu??”
“Ya!” Jawab Amel singkat.
“Ough ya Riz, kenalin ini Nana dia anak kelas X-a dan ini Rizki Na, anak X-e”
Rizki pun tersenyum kepadaku, dan aku membalas senyumannya.
Tiba-tiba Amel pun berkata kepada aku dan Rizky.
“Na, Riz aku tinggal dulu yach. Aku mau ke toilet nich… kalian gak pa-pa kan kalau aku tinggal?”
“Ga pa-pa ko Mel!” jawab Rizky.
“Mel, jangan lama-lama yach?” teriak Nana ke Amel.
Dan pada saat itu, aku dan Rizky pun ngobrol dan bercanda hingga aku tertawa. Entah mengapa ketika ku bersama Rizky, hatiku sangat senang dan nyaman. Dalam hati aku berharap semoga Rizky pun merasa apa yang aku rasakan saat ini.
Dan kami berdua pun saling bertukar nomor HP.
Saat pulang pun tiba, aku segera pulang ke rumah. Pada waktu malam hari ku sedang belajar, aku pun masih membayangkan kejadian waktu di sekolahan. Aku tidak bisa berhenti memikirkan Rizky.
Tiba-tiba terdengar suara HP ku bunyi, setelah kuangkat telfonnya aku pun berbicara.
“Hallo… dengan siapa yach?” Tanya Nana.
“Aku Rizky Na, apakah kamu masih inget denganku?”
“Hmm… masih ko Riz btw ada apa nih?” sambung Nana.
“Hm, Na.. Aku sangat suka sama kamu, sejak pertama kujumpa denganmu, rasanya hatiku sangat senang dan nyaman. Na kamu mau gak jadi pacar aku?” ujar Rizky.
Akupun merasa senang dengan ucapan Rizky tadi.
“Yach aku mau jadi pacar kamu Riz!” Jawab Nana.
“Makasih ya Na… Aku janji akan buat hidup kamu bahagia…!” Sambung Rizky.
“Yach sama-sama Riz!!”
“Ya dach, met malam Na, sampai ketemu besok”.
Pagi hari pun tiba, aku berangkat sekolah dengan Rizky. Aku merasa hidupku kini lebih berarti. Dan sesampai di sekolahan, aku mencari Amel dan ingin berterima kasih kepadanya. Berkat dia aku bisa pacaran dengan Rizky. Akhirnya akupun bertemu kepada Amel, dan Amel memberiku selamat atas jadianku dengan Rizky.
Hari-hariku kini kujalani dengan Rizky. Rizky selalu membuat aku bahagia dan tertawa. Suatu hari aku berangkat sekolah sendirian tanpa Rizky. Hati dan perasaanku pun terasa gundah. Di sekolah aku tidak bertemu dengan Rizky. Setiba pulang sekolah, Amel menghampiriku dan menginginkan agar aku ikut bersamanya. Akupun mau dan menurut.
Aku tidak mengerti kenapa Amel membawaku ke rumah sakit. Aku sudah mencoba untuk bertanya tapi tidak ada jawaban. Keluarlah seorang ibu dan adik kecil dari dalam ruang ICU, dan mereka pun menangis. Aku pun bertanya kepada adik kecil itu.
“Adik, kenapa menangis?” Tanya Nana
Adik kecil itu pun tidak menjawab malah menagis terus dan dia memberi surat kepadaku.
Aku pun membacanya dengan hati penasaran. Surat itu tertulis “Na makasih yach kamu udah buat aku bahagia di sisa-sisa hidupku ini. Na, jaga diri kamu baik-baik dan aku minta maaf aku sudah buat kamu kecewa hingga meninggalkan kamu di dunia ini untuk selama-lamanya”. Rizky.
Aku pun syok dan menangis, hingga akhirnya aku pergi dari rumah sakit. Dan ketika ku hendak pergi dari rumah sakit. Dan ketika ku hendak menyeberang ke jalan, aku tertabrak oleh sebuah mobil truk dan pada akhirnya aku meninggalkan dunia ini dan menyusul Rizky. Kini Rizky adalah aku jadikan “Cinta Pertama Dan Terakhirku”
Pengarang:
Siti Khasanah-2010
SMP N 02 Dukuhturi